Berapa Banyak Jumlah Bintang Di Alam Semesta?

Bintang-bintang. Kredit: Pexels.com
 - Ketika sedang menikmati langit malam, cukup menantang bagi seorang astronom amatir untuk menghitung jumlah bintang yang terlihat dengan mata telanjang. Apa lagi kalau memakai teleskop, maka akan semakin banyak bintang terlihat, menciptakan perhitungan menjadi mustahil alasannya ialah akan menyita banyak waktu. Jadi, bagaimana para astronom mengetahui berapa jumlah bintang di alam semesta?

Pada kenyataannya, para astronom tidak tahu niscaya jumlah bintang di alam semesta. Dan berdasarkan David Kornreich, profesor di Ithaca College di New York, yang merupakan pendiri situs web "Ask An Astronomer" di Cornell University yang artikelnya sering kami terjemahkan ke bahasa Indonesia, hal pertama yang harus diperhatikan untuk menjawab pertanyaan ini ialah kita harus memahami dulu apa itu "alam semesta".

"Saya tidak tahu (ada berapa jumlah bintang) alasannya ialah aku tidak tahu seberapa besar alam semesta," katanya. Alam semesta yang sanggup diamati diketahui mempunyai lebar 13,7 miliar tahun cahaya, namun kita tidak atau belum tahu ada apa di luar alam semesta teramati tersebut. Beberapa astronom juga percaya bahwa kita hidup dalam "multiverse" di mana ada alam semesta lain menyerupai alam semesta kita namun dalam entitas yang lebih besar.

Agar lebih gampang mengetahui jawabannya, para astronom memakai cara yang cukup sederhana: memperkirakan jumlah bintang di galaksi tertentu, kemudian kalikan dengan asumsi jumlah galaksi di alam semesta. Tapi itu pun masih rumit, alasannya ialah beberapa jumlah galaksi di alam semesta juga belum diketahui secara pasti.

Baca juga

Untuk itu, mari kita merujuk pada penelitian yang diterbitkan pada jurnal Science pada bulan Oktober 2016, yang mana penelitian tersebut mengemukakan bahwa ada sekitar 2 triliun galaksi di alam semesta yang sanggup diamati, atau sekitar 10 kali lebih banyak galaksi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dan dalam sebuah artikel yang dirilis di Live Science, penulis utama Christopher Conselice, seorang profesor astrofisika di University of Nottingham di Inggris, menyampaikan ada rata-rata sekitar 100 juta bintang di sebuah galaksi.

Sebagian kecil galaksi di alam semesta. Kredit: NASA/ESA
Selain itu, banyak pula astronom yang memperkirakan jumlah bintang di galaksi berdasarkan massanya, yang mana mempunyai kesulitan tersendiri alasannya ialah materi gelap dan rotasi galaksi sanggup mempengaruhi hasil perhitungannya. Materi gelap sendiri tidak sanggup terdeteksi, namun mempunyai andil dalam menambah massa sebuah galaksi.

Misi menyerupai Gaia, sebuah wahana antariksa nirawak milik European Space Agency (ESA) yang diluncurkan pada tahun 2013, sanggup menunjukkan tanggapan lebih lanjut. Gaia mempunyai misi untuk secara sempurna memetakan sekitar 1 miliar bintang di Bimasakti. Gaia dibangun di atas misi Hipparchus sebelumnya, yang telah memetakan 100.000 bintang dengan presisi yang lebih rendah.

"Gaia akan memantau seluruh bintang di galaksi Bimasakti selama periode lima tahun. Wahana antariksa ini akan memetakan posisi, jarak, pergerakan, dan perubahan kecerahan setiap bintang," kata ESA di situsnya. "Pengukuran ini akan membangun citra struktur dan evolusi galaksi kita yang belum pernah diteliti sebelumnya."

Berkat misi menyerupai Gaia, kita akan selangkah lebih erat untuk menunjukkan asumsi yang lebih sanggup mendapatkan amanah untuk pertanyaan semacam, "Berapa banyak bintang di alam semesta?"

Yang pasti, lebih gampang menghitung ada berapa jumlah bintang dengan asumsi seluruh bintang berada di dalam galaksi-galaksi induknya. Galaksi sering dianggap sebagai kerumunan bintang. Jadi, menyerupai yang telah disinggung di atas, untuk memperkirakan jumlah bintang, maka kita perlu memperkirakan jumlah galaksi terlebih dahulu.

Beberapa penelitian memperkirakan massa seluruh bintang di galaksi Bimasakti ialah 100 miliar "massa matahari", atau 100 miliar kali lebih besar dari massa Matahari. Penelitian tersebut menghasilkan tanggapan bahwa ada sekitar 100 miliar bintang di galaksi Bimasakti.

Tentunya, asumsi di atas bukan asumsi niscaya dan bersifat dinamis, tergantung pada berapa banyak bintang yang lebih besar dan lebih kecil dari Matahari kita. Dan ya, ada asumsi lain yang menyampaikan bahwa Bimasakti sanggup mempunyai 200 miliar bintang atau lebih.

Jadi, kalau kita mengikuti hasil studi di atas yang menyampaikan bahwa ada 2 triliun galaksi di alam semesta, maka sanggup kita kalikan jumlah bintang menyerupai di galaksi Bimasakti yang diperkirakan mencapai 100 miliar bintang. Hasilnya adalah, jumlah bintang di alam semesta diperkirakan mencapai 200.000.000.000.000.000.000.000 atau "200" dengan 21 angka nol di belakangnya.

Namun, angka tersebut masih bukanlah jumlah niscaya dari bintang di alam semesta. Bisa jadi ada lebih banyak bintang, atau bahkan ternyata ada lebih sedikit bintang.


Sumber: Phys.org, Universitas Cornell, Live Science.

Posting Komentar