Selasa, 30 Oktober 2018

Cara Mandi Junub Rasulullah Saw | Sudahkah Kita Mengikutinya?


 Kali ini kita akan mengilas kajian Tata Cara Mandi Junub sesuai yang telah dicontohkan ol Cara Mandi Junub Rasulullah SAW | Sudahkah Kita Mengikutinya?
Ilustrasi Shower untuk Mandi Junub (gambar telah dimodifikasi dari google.co.id)

Cara Mandi Junub Rasulullah SAW | Sudahkah Kita Mengikutinya?

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sahabat LangitAllah.com yang Insya Allah di Rahmati oleh Allah. Kali ini kita akan mengilas kajian Tata Cara Mandi Junub sesuai yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ya, kajian Cara Mandi Junub Rasulullah SAW.

Islam telah menjadi agama yang paling benar dan diridhai Allah SWT. Salah satu ciri kebenaran Islam ini yaitu pedoman yang ada di dalam Islam. Setiap yang kita lakukan mulai tidur, bangun, beraktifitas hingga tidur kembali, semua telah diatur oleh pedoman Islam semoga sanggup bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Termaauk ibadah mandi. Mandi junub atau mandi wajib atau juga sering disebut mandi besar yaitu termasuk salah satu ibadah yang diwajibkan kepada pasangan suami Istri yang telah berafiliasi tubuh maupun sesudah mimpi basah. Bahkan bagi yang belum mempunyai pasangan hidup atau jomblo, dalam kondisi tertentu. Mandi junub berbeda dengan mandi biasa, muali niat maupun tata caranya, semuanya berbeda. Nyatanya, dalam kehidupan kita sehari-hari tak jarang kita temui orang yang sedang mendiskusikan tentang Tata Cara Mandi Junub Rasulullah SAW.

Hal ini menawarkan bahwa tak tak semua orang mengetahui dengan benar bagaimana tata cara mandi junub Rasulullah SAW yang benar sesuai dengan tuntunan hadits dan sunnah. Nah, semoga semua tampak terang dan terang, sebaiknya kita balas secara runut mulai dari alasan diwajibkannya mandi junub, hingga tata cara mandi junub Rasulullah yang benar.

Mengapa Mandi Junub Itu Diwajibkan


Pertanyaan di atas memang membutuhkan balasan yang tidak sekedar balasan biasa. Jawaban yang pertanyaan tersebut butuhkan yaitu mulai semenjak kapan mandi junub itu diwajibkan dan mengapa-mengapa yang lainnya secara gamblang. Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini, bahwa mandi yaitu ibadah yang ditetapkan eksklusif oleh Allah SWT.

Yang perlu kita garis bawahi yaitu bahqa Ibadah itu harus dikerjakan sesuai syariat-Nya baik diketahui hikmahnya atau tidak diketahui. Yang niscaya semua hamba Allah yang beriman wajib mengikuti apa yangvtelah disyariatkan.

Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi secara singkat mengatakan  banyak dokter yang menyatakan bahwa mandi sesudah melaksanakan hubungan biologis sanggup mengembalikan kekuatan tubuh dan mengembalikan tenaga yang hilang sehingga tubuh kembali merasa segar dan fit. Kegiatan mandi sangat bermanfaat bagi tubuh dan jiwa kita, dan apabila mandi ini ditinggalkan, maka sanggup menjadikan madharat bagi tubuh kita.

Bagaimana Asal Usul Mandi Junub


Mandi Wajib atau mandi besar itu sama pengertiannya dengan mandi junub. Kata Mandi junub berasal dari kata Janaba, yang berarti sisi atau kepingan tertentu. Mandi junub sanggup disebut sebagai mandi besar atau mandi wajib, dimana kita mandi memakai air suci mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki kita.

Lalu apa tujuannya?

Sebagaimana aktifitas yang lain, mandi junub juga mempunyai tujuan. Tujuan mandi junub sendiri yaitu menghilangkan hadast besar semoga kita sanggup suci dan sah melaksanakan ibadah.

Mandi Junub diwajibkan Bagi Siapa?

Tak semua orang diwajibkan melaksanakan mandi junub, hanya lantaran karena tertentu saja maka seseorang itu dikenai eksekusi Wajib melaksanakan mandi junub. Berikut ini beberapa lantaran atau alasan mengapa seseorang itu diwajibkan untuk mandi junub, yakni :

  1. Mengeluarkan air mani, baik sengaja maupun tidak
  2. Setelah berafiliasi tubuh (bagi pasangan suami istri)
  3. Setelah selesai masa menstruasi (bagi wanita)
  4. Selesai melahirkan/nifas
  5. Saat seseorang meninggal dunia.


Tata cara Mandi Junub Rasulullah SAW yang Benar sesuai sunnah

Terkait aktifitas mandi junub ini, ada beberapa riwayat hadits yang menyebutkan, yakni : dari Aisyah ra. dan Maimunah binti Al Harits ra. Kedua perempuan ini merupakan istri nabi, sehingga apa yang mereka sampaikan sudah niscaya sanggup menjadi tuntunan bagi kita semua.

Menurut Hadits riwayat Aisyah ra. dalam hadits Bukhari :

“Mandi” pada pembahasan mandi junub di sini yaitu “membasahi seluruh tubuh dengan air dan diawali dengan niat untuk mandi wajib”. Menetapkan niat dalam mandi ini merupakan hal yang wajib bagi pria maupun wanita.

Dari Umar bin Khaththab, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat.”

عن عائشة رضي الله عنها قالت : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة غسل يديه ، ثم توضأ وضوءه للصلاة ، ثم اغتسل ، ثم يخلل بيده شعره حتى إذا ظن أنه قد أروى بشرته أفاض عليه الماء ثلاث مرات ، ثم غسل سائر جسده

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha; dia berkata, “Bahwa jikalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah maka dia mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, hingga dia menyangka air hingga kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak tiga kali kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari no. 248).

Dari keterangan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra di atas, sanggup kita rincikan sebagai berikut ini :

  1. Tuangkan air untuk membasuh kedua telapak tangan
  2. Berwudhu menyerupai wudhu untuk sholat
  3. Ambil sebagian air kemudian menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata
  4. Setelah itu ambil air dan cuci kepala sebanyak tiga kali
  5. Lalu ambil air lagi kemudian cuci kepingan tubuh memakai sabun dan seterusnya sebagaimana mandi biasa

Sedangkan berdasarkan hadits riwayat Maimunah Binti al-Harits ra dalam hadits Bukhari :

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ عِيسَى قَالَ أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَالِمٍ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مَيْمُونَةَ قَالَتْ وَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضُوءًا لِجَنَابَةٍ فَأَكْفَأَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ غَسَلَ فَرْجَهُ ثُمَّ ضَرَبَ يَدَهُ بِالْأَرْضِ أَوْ الْحَائِطِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَذِرَاعَيْهِ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ ثُمَّ غَسَلَ جَسَدَهُ ثُمَّ تَنَحَّى فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ قَالَتْ فَأَتَيْتُهُ بِخِرْقَةٍ فَلَمْ يُرِدْهَا فَجَعَلَ يَنْفُضُ بِيَدِهِ

Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin 'Isa] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Al Fadlol bin Musa] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Al A'masy] dari [Salim] dari [Kuraib] sahaya Ibnu 'Abbas dari [Ibnu 'Abbas] radliallahu 'anhu dari [Maimunah] berkata,: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. mengambil seember air untuk mandi janabat. Beliau menuangkan dengan telapak tangan kanannya ke atas telapak tangan kirinya kemudian mencucinya dua kali atau tiga kali. Lalu mencuci kemaluannya kemudian memukulkan tangannya ke tanah atau dinding dua kali atau tiga kali. Kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung kemudian mencuci wajahnya. Kemudian berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung kemudian mencuci wajahnya dan kedua lengannya. Kemudian mengguyurkan air ke atas kepalanya kemudian membasuh badannya dan mengakhirinya dengan membasuh kedua telapak kakinya". 'Aisyah berkata,: "Maka saya berikan potongan kain tapi Beliau tidak memerlukannya, dan Beliau mengeringkan (membersihkan air dari) badannya dengan tangannya". (HR. Bukhari nomor 265)


Menurut Hadit riwayat Maimunah ra, Rasululah SAW melaksanakan mandi junub dengan cara sebagai berikut :

  1. Mengambil air dengan asisten kemudian membasuh kemaluan dengan tangan kirinya
  2. Membersihkan tangan kiri tadi dengan sabun
  3. Menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata
  4. Lalu kemudian membasuh kepala dengan air sebanyak 3 kali
  5. Berwudhu menyerupai wudhu akan sholat tapi hingga kepingan membasuh indera pendengaran kanan dan kiri
  6. Menyiram dan membasuh semua kepingan tubuh
  7. Lalu membasuh kedua kaki

Nah, sesudah membaca kedua klarifikasi hadits yang diriwayatkan oleh para istri Nabi Muhammad SAW di atas, kira-kira mana yang kita pilih? Tidak perlu bingung, lantaran berdasarkan Aisyah Ra atau Maimunah Ibnu Al Harits, semuany benar tidak ada yang salah.

Maka dari sinilah kemudian ulama menggabungkan ke-2 hadits ini sehingga Tata Cara Mandi Junub Rasulullah SAW menjadi sebagai berikut :

  1. Mengambil air kemudian cuci kedua telapak tangan
  2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
  3. Cuci tangan kiri dengan sabun, sesudah kepingan ini Rasulullah tidak menyentuh kemaluan lagi untuk dibersihkan
  4. Menyela kepingan rambutnya dengan air (menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata)
  5. Basuh dan guyur kepala
  6. Berwudhu lengkap sebagai wudhu akan sholat
  7. Mengguyur dan mebasuh bagain tubuh secara keseluruhan kecuali kemaluan, kita tidak boleh untuk memegang Kemaluan.

Begitulah tata cara mandi junub Rasulullah SAW yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk diteldani dan diikuti oleh kita ummat dia SAW. Semoga kajian artikel ini sanggup bermanfaat bagi kita semua, baik itu dipakai untuk diri sendiri dan akan lebih baik jikalau kita bersedia untuk menyampaikannya kepada kaum muslimin yang lainnya sebagai ladang pahala sedekah jariyyah bagi kita. Sebab tak ada siapapun yang akan menjadi penolong kita kelak dihadapan Pengadilan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kecuali amalan baik kita selama hidup di dunia ini. Jangan sia-siakan hidup kita dengan kesibukan dunia. Mari kejar Ridha Allah. Wallahu a'lam bishshowab. (LangitAllah.com)



Kajian Ust. Adi Hidayat, Lc, MA

Sumber: Vidio kajian Ust. adi Hidayat di Youtube.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda