Udfy-38135539, Galaksi Tertua Sejagad Yang Pernah Diketahui
![]() |
Galaksi terjauh di alam semesta ketika ini, UDFy-38135539. Kredit: NASA/ESA/G. Illingworth |
Terletak pada jarak sekitar 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi, menyebabkan galaksi UDFy-38135539 sebagai galaksi tertua dan terjauh dan sekaligus merupakan bab dari masa-masa awal alam semesta. Galaksi ini cukup menarik untuk dipelajari alasannya yaitu sanggup membantu untuk memecahkan teka-teki dari mana bintang-bintang pertama di alam semesta terbentuk.
Bagi para astronom, melihat ke langit malam sama menyerupai melihat kembali ke masa lalu. Cahaya dari benda-benda angkasa di luar sana membutuhkan waktu untuk melaksanakan perjalanan. Kerlip Bintang Utara (Polaris) misalnya, beliau terletak pada jarak 430 tahun cahaya, yang artinya cahaya yang dipancarkan merupakan cahayanya 430 tahun yang lalu.
Dibandingkan dengan mata manusia, teleskop sanggup melihat lebih jauh ke ruang angkasa untuk "kembali ke masa lalu" tadi. Semakin besar dan berpengaruh seyag teleskop, semakin jauh beliau sanggup melihat menyerupai apa alam semesta sesudah pertama kali terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu.
Para astronom melaporkan, galaksi UDFy-38135539 ini berada pada masa ketika alam semesta gres berusia sekitar 600 juta tahun (dengan data pergeseran merah 8,6), atau masa di mana sedang terjadi proses yang disebut "reionisasi".
Untuk mendapat citra yang lebih terperinci dari galaksi ini, astronom Matthew Lehnert dan rekan-rekannya dari GEPI-Observatory of Paris memantau sang galaksi secara terus menerus selama 16 jam dengan memakai instrumen di Very Large Telescope (VLT) di sebuah gunung di Cile.
Menariknya, galaksi UDFy-38135539 ini diketahui berukuran relatif kecil. Jauh lebih kecil dari galaksi Bimasakti kita. Jumlah bintang di galaksi tersebut juga tidak sebanyak jumlah bintang di galaksi kita.
Berjarak 13,1 miliar tahun cahaya, menciptakan cahaya dari UDFy-38135539 telah melaksanakan perjalanan selama kira-kira 95 persen dari umur alam semesta sebelum mencapai teleskop insan di Bumi.
Sayangnya, galaksi ini akan sulit untuk diteliti lebih lanjut memakai teleskop berbasis darat lantaran data akan tercemar oleh 'noise' atmosfer Bumi. Namun, Teleskop Antariksa James Webb (JWST) yang akan diluncurkan pada tahun 2018 bakal dilengkapi instrumen spektograf sebagai upaya untuk mempelajari galaksi-galaksi semacam ini.
Sumber: InsideScience, Science2.0.
Posting Komentar
Posting Komentar